CV. Samaraya Yogyakarta

Roti Legendaris Kolmbeng yang Masih Eksis Sampai Sekarang

Roti Legendaris Kolmbeng yang Masih Eksis Sampai Sekarang – Siapa nih yang belum pernah nyicipin enaknya roti legendaris kolmbeng ini? Atau mungkin masih ada yang belum tau mengenai roti legendaris ini? Yuk kita cari tau lebih lengkapnya pada artikel ini. Sesuai dengan namanya, roti legendaris kolmbeng ini bener-bener legendaris lo guys, karena roti ini udah ada sejak jaman penjajahan.

Itulah mengapa roti legendaris kolmbeng ini memiliki nama kolmbeng atau kolo biyen yang berarti zaman dahulu. Di Kulon Progo, roti kolmbeng diproduksi oleh Giman Ciptodiyono di rumahnya yang berlokasi di Dusun Diran, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Lendah.

Baca Juga : Jasa SEO Bulanan 

Pria yang kerap dipanggil Pak Giman bercerita, awal mula memproduksi roti kolmbeng ketika ikut produksi di pabrik Pakualaman.  Namun setelah tutup, ia memproduksi roti kolmbeng di rumahnya tersebut.

“Jadi sudah 38 tahun yang lalu saya memproduksi roti kolmbeng di rumah,” katanya

Setiap harinya, ia mengaku bisa membuat tiga kali adonan untuk memproduksi roti kolmbeng. Sekali adonan, dibutuhkan bahan baku berupa 7 kilogram (kg) tepung tapioka, 5 kg gula pasir, 5 kg telur dan bahan lainnya. Dari adonan tersebut, bisa menghasilkan 550 butir roti kolmbeng.

Kemudian roti kolmbeng dipasarkan tak hanya di Kulon Progo melainkan luar daerah seperti Pasar Bantul, Pasar Imogiri dan Pasar Beringharjo serta bisa dibeli langsung di rumah. Pembeli juga jangan kaget jika harga roti kolmbeng melonjak ketika menjelang lebaran.

“Kalau ruwah biasanya roti (kolmbeng) dipakai untuk tradisi nyadran (red: tradisi pembersihan makam). Sementara saat lebaran untuk oleh-oleh bagi pembeli dari luar kota,” ucapnya.

Untuk memproduksi roti kolmbeng, ia dibantu oleh anaknya, Puji Purwanto. Puji melanjutkan kenaikan harga roti kolmbeng juga bisa dipengaruhi oleh harga bahan baku. Seperti saat ini, ketika harga tepung, gula dan telur naik. Kini harga roti kolmbeng dijual Rp 1.000 per butir dari yang semula Rp 800.

Supaya lebih dikenal masyarakat, Bidang Informasi, Komunikasi Publik dan Statistik (IKPS) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bersama wartawan dari berbagai media di Kulon Progo mengunjungi tempat produksi roti tersebut.

Baca Juga : Tebing Breksi di Malam Hari yang Indah dan Menakjubkan

Kepala Diskominfo Kulon Progo , Agung Kurniawan melanjutkan kunjungannya dengan berbagai media bertujuan untuk meningkatkan potensi usaha kecil masyarakat dan melestarikan usaha roti yang melegenda tersebut.

Apalagi, roti kolmbeng menjadi ikon makanan khas yang sudah turun temurun tiga generasi.

“Dengan dipublikasikan oleh media, harapannya masyarakat luas lebih tahu dan ikut membeli atau mencoba makanan legendaris tersebut,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh Rena Joglo Kawruh

Facebook
Twitter
Pinterest
Telegram
WhatsApp